Pages

Rabu, 25 Januari 2012

Radio Mobile (Jaringan WAN Kota Malang)

A. Gambar Jaringan Kota Malang













B. Jaringan Server 1
a. Tinggi tower setiap daerah
1. Server WAN 1 (56,5 m)
2. Karang ploso (43 m)
3. Dau (34 m)
4. Malang (33,5 m)
5. Singosari (34,5 m)
6. Pakis (32 m)
7. Jabung (39,5 m)
8. Lawang (32 m)

b. Topology yang digunakan
Topology yang digunakan pada jaringan server 1 adalah topology star

c. Antena yang digunakan
1. Server WAN 1 (omni)
2. Karang ploso (omni)
3. Dau (omni)
4. Malang (omni)
5. Singosari (omni)
6. Pakis (omni)
7. Jabung (omni)
8. Lawang (omni)

d. Sambungan dari server ke daerah daerah
1. Server WAN 1 - Karang ploso ( Jarak 6,34 km, Frekuensi 2422-2427/ pada channel 2)














 2. Server WAN 1 - Dau ( Jarak 7,90 km, Frekuensi 2422-2427/ pada channel 2)














3. Server WAN 1 - Malang ( Jarak 10,87 km, Frekuensi 2422-2427/ pada channel 2)













4. Server WAN 1 - Singosari ( Jarak 4,90 km, Frekuensi 2422-2427/ pada channel 2)













 5. Server WAN 1 - Pakis ( Jarak 8,75 km, Frekuensi 2422-2427/ pada channel 2)













6. Server WAN 1 - Jabung ( Jarak 10 km, Frekuensi 2422-2427/ pada channel 2)













7. Server WAN 1 - Lawang ( Jarak 5,86 km, Frekuensi 2422-2427/ pada channel 2)













C. Jaringan Server 2
a. Tinggi tower setiap daerah
1. Server WAN 2 (59,5 m)
2. Wagir (34,5 m)
3. Tajinan (49,5 m)
4. Bululawang (33,5 m)
5. Gondang legi (32 m)
6. Kepanjen (67,5 m)
7. Kalipare (62,5 m)
8. Sumber pucung (43,5 m)
9. Ngajum ( 36 m)

b. Topology yang digunakan
Topology yang digunakan pada jaringan server 1 adalah topology star

c. Antena yang digunakan
1. Server WAN 2 (omni)
2. Wagir (omni)
3. Tajinan (omni)
4. Bululawang (omni)
5. Gondang legi (omni)
6. Kepanjen (omni)
7. Kalipare (omni)
8. Sumber pucung (omni)
9. Ngajum (omni)

d. Sambungan dari server ke daerah – daerah
1. Server WAN 2 - wagir ( Jarak 6,52 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













2. Server WAN 2 - tajinan ( Jarak 9,78 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













3. Server WAN 2 - bululawang ( Jarak 6,49 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













4. Server WAN 2 - gondang legi ( Jarak 11,47 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













5. Server WAN 2 - kepanjen ( Jarak 7,15 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













6. Server WAN 2 - kalipare ( Jarak 19,62 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













7. Server WAN 2 - sumber pucung ( Jarak 16,82 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













8. Server WAN 2 - ngajum ( Jarak 7,01 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













D. Jaringan server 3
a. Tinggi tower setiap daerah
1. Server WAN 3 (67 m)
2. Turen (34 m)
3. Wajak (32 m)
4. Poncok kusumo (68,5 m)
5. Tumpang (62,5 m)

b. Topology yang digunakan
    Topology yang digunakan pada jaringan server 1 adalah topology star

c. Antena yang digunakan
1. Server WAN 3 (omni)
2. Turen (omni)
3. Wajak (omni)
4. Poncok kusumo (omni)
5. Tumpang (omni)

d. Sambungan dari server ke daerah – daerah
1. Server WAN 3 - turen ( Jarak 11,08 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













2. Server WAN 3 - wajak ( Jarak 3,81 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













3. Server WAN 3 - poncok kusumo ( Jarak 19,15 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













4. Server WAN 3 – tumpang ( Jarak 8,49 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













E. Jaringan server 4
a. Tinggi tower setiap daerah
1. Server WAN 4 (52,5 m)
2. Batu (71,5 m)
3. Pujon (72 m)
4. Ngantang (47,5 m)
5. Kasembon (70,5 m)

b. Topology yang digunakan
    Topology yang digunakan pada jaringan server 1 adalah topology point to point

c. Antena yang digunakan
1. Server WAN 4 (omni)
2. Batu (omni)
3.Pujon (omni)
4.Ngantang (omni)
5. Kasembon (omni)

d. Sambungan antar daerah
1. Server WAN 4(s) – batu ( Jarak 5,30 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













2. Batu – pujon ( Jarak 4,22 km, Frekuensi 2422-2427/ pada channel 2)













3. Pujon – ngantang ( Jarak 8,68 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)













4. Ngantang – kasembon ( Jarak 6,69 km, Frekuensi 2412-2417/ pada channel 1)
Read More >>

Jumat, 20 Januari 2012

Physical Topology dan Logical Topology

Topologi dibagi menjadi dua jenis yaitu Physical Topology dan Logical Topologi. Dibawah ini adalah jenis-jenis Physical Topologi.

Jenis-jenis Physical Topology :

• Topologi Bus

Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node
umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.

• Topologi Ring

Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:

lingkaran tertutup yang berisi node-node
sederhana dalam layout
signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana
problem: sama dengan topologi bus
biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star

• Topolog Star

Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node
keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu
dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP

• Topologi Extended Star

Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :

setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.
Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.
keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.

• Topologi hierarchical

Topologi ini biasa disebut sebagai topolodi tree. Dibangun oleh seperti halnya topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node. Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga mensupport baik contention maupun token bus access.

• Topologi Mesh

MESH topologi dibangun dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah ‘fully-connected mesh’ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan

akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.

Jenis-jenis Logical Topology adalah

• FDDI

FDDI ( Fiber Distributed-Data Interface ) adalah standar komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200 km.

Protokol FDDI berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token Ring , yang satu ring -nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja. Sebuah ring FDDI memiliki kecepatan 100 Mbps.

• Token Ring

Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.

Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.

• Ethernet.

Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972 .

Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:

Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)
Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP)
Read More >>

Rabu, 18 Januari 2012

Protokol - protokol Yang Ada Pada TCP/IP

Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, diantaranya adalah :

1. Protokol lapisan aplikasi : bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
2. Protokol lapisan antar-host : berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
3. Protokol lapisan internetwork : bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
4. Protokol lapisan antarmuka jaringan : bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
Read More >>

Sejarah TCP/IP

Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket
switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects
Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar
sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung
jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan
protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard
ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek
yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah
perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.. Pada awalnya internet digunakan untuk
menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin
berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang
digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada
komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol
TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto
jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu
sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
1. Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka
sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat
lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat
pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi
pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
2. Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan
tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network,
misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
3. Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan
komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh
Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1
jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap
komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki
address yang hanya dimiliki olehnya.
4. TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang
memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Read More >>

Instalasi Debian 4.0 Dan Setting Squid Proxy


1. Tampilan saat awal instalasi


2. Pemilihan Bahasa


3. Pemilihan Layout keyboard


4. Pengkonfigurasi Jaringan


5. kemudian teruskan


6. pilih jangan konfigurasi sekarang


7. Beri nama host


8. pilih pemartisian hardisk manual


9. kemudian next


10. kemudian pilih "Ya"


11. Pilih Ruang kosong pada hardisk


12. Buat partisi baru


13. kemudian tentukan ukuran hardisk 2 kali memory untuk swap


14. kemudian pilih primer


15. kemudian pilih awal


16. Pilih gunakan sebagai


17. pilih ruang swap


18. kemudian selesai menyusun partisi


19. kemudian pilih ruang kosong lagi


20. berikan sisa hardisk tadi


21. kemudian selesai menyusun partisi


22. kemudian pilih selesai menyusun partisi dan simpan seluruh perubahannya di hardisk


23. kemudian pilih "ya"


24. kemudian pada jaringan mirror pilih "tidak"


25. pada konfigurasi waktu pilih sesuai daerah yang di inginkan


26. berikan kata sandi untuk root


27. kemudian masukan lagi untuk verifikasi


28. berikan nama lengkap untuk pengguna


29. kemudian ketikan nama untuk account anda


30. kemudian masukan password untuk account anda


31. masukan password lagi untuk verifikasi


32. pada survey penggunaan paket debian pilih "tidak"


33. kemudian teruskan saja


34. kemudian centang yang di perlukan


35. kemudian pada pemasangan boot record pilih "Ya"


36. kemudian pilih teruskan , maka PC akan otomatis merestart


37. masukan kata kata sandi root


38. kemudian ketikan "vim /etc/network/interfaces" untuk setting ip


39. kemudian masukan ip eth0 dan eth1 , kemudian :wq untuk mengesave


40. kemudian ketikan "vim /etc/sysctl.conf" untuk konfigurasi jenis ip yang di gunakan


41. kemudian ketikan "net.ipv4.conf.default.forwarding=1" dibawah tulisan "#net.ipv4.conf.default.forwarding=1" kemudian save :wq


42. kemudian ketikan "iptables -t nat -A POSTROUTING -s (isikan ip)/24 -j MASQUERADE"


43. kemudian ketikan "apt-cdrom add" untuk mendatabasekan CD


44. kemudian ketikan "apt-get install squid" kemudian pilih "Y"


45. kemudian ketikan "vim /etc/squid/squid.conf" untuk konfigurasi squid


46. kemudian tambahkan "http_port 3128 transparent"


47. kemudian ketikan "cache_mem (seperempat memory)"


48. hilangkan tandanya


49.ketikan "visible_hostname (nama host)"


50. hilangkan tanda (#)nya


51. tambahkan perintah "acl LAN src (ipnya tadi)/24"


52. kemudian tambahkan perintah "http_access allow LAN dan http_access deny all" kemudian save


53. kemudian restart squid dengan perintah "/etc/init.d/squid restart"


54. ketikan "squid -z" untuk membuat swap pada squid


55. kemudian ketikan "iptables -t nat -A PREROUTING -s (ip kita)/24 -p tcp --dport 80 -j REDIRECT --to-ports 3128" , perintah ini di gunakan untuk mengalihkan ip kita ke squid


56. kemudian restart squid dengan perintah "/etc/init.d/squid restart"
Read More >>